Open Source

Assalamu'alaikum WR.WB. Setelah lama saya menggunakan produk Open Source kali ini saya akan menjelaskan sedikit apa itu Open Source.
 Image result for OPEN SOURCE
A. PENGERTIAN
OPEN SOURCE adalah sistem pengembangan yang tidak dikoordinasi oleh suatu individu / lembaga pusat, tetapi oleh para pelaku yang bekerja sama dengan memanfaatkan kode sumber (source-code) yang tersebar dan tersedia bebas (biasanya menggunakan fasilitas komunikasi internet). Pola pengembangan ini mengambil model ala bazaar, sehingga pola Open Source ini memiliki ciri bagi komunitasnya yaitu adanya dorongan yang bersumber dari budaya memberi, yang artinya ketika suatu komunitas menggunakan sebuah program Open Source dan telah menerima sebuah manfaat kemudian akan termotivasi untuk menimbulkan sebuah pertanyaan apa yang bisa pengguna berikan balik kepada orang banyak. Open source ini bisa berbasi sistem operasi bisa juga berbasis aplikasi dan keduanya berada dalam rana software.
INGAT!! JANGAN SAMPAI ANDA MENGARTIKAN OPEN SOURCE ADALAH HAL (SOFTWARE) YANG GRATISAN. JIKA ANDA BERKATA SEPERTI ITU MAKA ANDA SALAH BESAR.

B. LATAR BELAKANG
Latar belakang saya memahami apa itu Open Source adalah dikarenakan OS yang saya gunakan adalah Open source.

C. TUJUAN
Tujuan saya adalah memahami arti sebenarnya dari Open Source.

D. ALAT DAN BAHAN
  • Laptop.
  • Internet (bila perlu).
E. JANGKA WAKTU
Waktu yang dihabiskan untuk memahami arti yang di sampaikan oleh Mbah Suro Dhemit. Dan juga ketika saya menjalankan OS dan Software bisa saya manfaatkan untuk memahaminya juga. Jadi proses pemahaman tentang Open Source berjalan dengan sejalnnya waktu.

F. PELAKSANAAN
Salah satu keunggulannya adalah bahwa Open source software dapat
diperoleh dan digunakan secara gratis tanpa perlu membayar lisensinya. Berbeda dengan Close Source yang mana apabila ingin menggunakan software harus membeli lisensi terlebih dahulu.
KENAPA BISA GRATIS ??
 Karena pada intinya konsep sumber terbuka adalah "kode sumber" dari sebuah perangkat lunak yang terbuka dan dapat diakses oleh siapapun. Konsep ini terasa aneh pada awalnya dikarenakan kode sumber merupakan kunci dari sebuah perangkat lunak. Dengan diketahui logika yang ada di kode sumber, maka orang lain semestinya dapat membuat perangkat lunak yang sama fungsinya. Sumber terbuka hanya sebatas itu. Artinya, dia tidak harus gratis.

Kami mempertahankan definisi perangkat lunak bebas ini untuk menunjukkan secara jelas perihal persyaratan sebuah program perangkat lunak disebut perangkat lunak bebas.
“Perangkat Lunak Bebas” ialah perihal kebebasan, bukan harga. Untuk memahami konsep ini, silakan bayangkan tentang “kebebasan berbicara”, dan bukannya “bir gratis.”

Perangkat Lunak Bebas mengacu pada kebebasan para penggunanya untuk menjalankan, menggandakan, menyebarluaskan, mempelajari, mengubah dan meningkatkan kinerja perangkat lunak. Tepatnya, mengacu pada empat jenis kebebasan bagi para pengguna perangkat lunak:
  • Kebebasan untuk menjalankan programnya untuk tujuan apa saja (kebebasan 0).
  • Kebebasan untuk mempelajari bagaimana program itu bekerja serta dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda (kebebasan 1). Akses pada kode program merupakan suatu prasyarat.
  • Kebebasan untuk menyebarluaskan kembali hasil salinan perangkat lunak tersebut sehingga dapat membantu sesama anda (kebebasan 2).
  • Kebebasan untuk meningkatkan kinerja program, dan dapat menyebarkannya ke khalayak umum sehingga semua menikmati keuntungannya (kebebasan 3). Akses pada kode program merupakan suatu prasyarat juga.
Suatu program merupakan perangkat lunak bebas, jika setiap pengguna memiliki semua dari kebebasan tersebut. Dengan demikian, anda seharusnya bebas untuk menyebarluaskan salinan program itu, dengan atau tanpa modifikasi (perubahan), secara gratis atau pun dengan memungut biaya penyebarluasan, kepada siapa pun dimana pun. Kebebasan untuk melakukan semua hal di atas berarti anda tidak harus meminta atau pun membayar untuk ijin tersebut.
Anda juga seharusnya memiliki kebebasan untuk memodifikasi (merubah), serta menggunakan untuk keperluan anda pribadi dalam pekerjaan anda, atau untuk main-main, tanpa perlu menyatakan kerberadaan program tersebut. Jika mengedarkan perubahan tersebut, anda seharusnya tidak perlu memberitahu siapa pun dengan cara apa pun.
Kebebasan untuk menggunakan sebuah program berarti kebebasan bagi siapa pun, baik perorangan atau pun organisasi untuk menggunakan pada komputer jenis apa pun, untuk kegiatan apa pun, tanpa perlu memberitahu para pengembang atau pun pihak-pihak lainnya secara khusus.
Kebebasan untuk menyebarluaskan hasil penggandaan, harus termasuk bentuk biner (eksekusi), atau pun kode program, yang termodifikasi mau pun yang belum. Tidak apa-apa, jika tidak disertakan cara memproduksi bentuk biner tersebut, namun perlu ada kebebasan penyebarluasannnya, jika dikemudian hari ditemukan cara untuk memproduksinya.
Agar terdapat kebebasan melakukan perubahan — serta mempublikasikan versi yang lebih baik — memiliki arti, anda harus memiliki akses pada kode program tersebut. Jadi, memiliki akses tersebut merupakan syarat mutlak untuk perangkat lunak bebas.
Agar dapat menjadi nyata, kebebasan ini tidak boleh dibatalkan selama anda tidak melakukan suatu kesalahan. Jika pengembang perangkat lunak tersebut mempunyai hak untuk mencabut lisensi, tanpa anda melakukan apa-apa yang menyebabkan seperti itu, maka program tersebut tidak dapat disebut sebagai perangkat lunak bebas.
Walau pun demikian, aturan tertentu mengenai tata cara pendistribusian perangkat lunak bebas dapat diterima, selama tidak bertentangan dengan hakikat inti dari kebebasan itu sendiri. Umpamanya, copyleft (pada garis besarnya), tidak mengizinkan penambahan aturan pelarangan atau pembatasan hak orang lain yang tidak sesuai dengan hakikat inti dari kebebasan. Hal ini tidak bertentangan dengan hakikat inti dari kebebasan itu sendiri, justru aturan ini melindunginya.
 APA ITU COPYLEFT??
Dalam proyek GNU, kami menggunakan copyleft untuk melindungi untuk semuanya, kebebasan tersebut di atas secara hukum. Namun, terdapat juga perangkat lunak bebas yang tidak copyleft. Kami memiliki alasan kuat mengapa lebih baik menggunakan copyleft, namun kami akan tetap memanfaatkan program anda yang tidak copyleft. Lihat juga kategori dari perangkat lunak bebas yang menjelaskan keterkaitan antara “perangkat lunak bebas,” “perangkat lunak copyleft” serta kategori perangkat lunak lainnya.
Perangkat lunak bebas bukan berarti “tidak komersial”. Program bebas harus boleh digunakan untuk keperluan komersial. Pengembangan perangkat lunak bebas secara komersial pun tidak merupakan hal yang aneh; dan produknya ialah perangkat lunak bebas yang komersial. Anda mungkin harus membayar untuk mendapatkan perangkat lunak GNU, atau mungkin juga anda mendapatkannya secara cuma-cuma. Terlepas dari cara mendapatkan perangkat lunak tersebut, anda akan selalu bebas untuk menyalin dan mengubah perangkat lunak tersebut, atau pun untuk menjualnya.
Aturan perihal cara mengemas perangkat lunak bebas hasil modifikasi pun dapat diterima, jika tidak secara efektif menghalangi kebebasan anda untuk mempublikasikan ulang modifikasinya. Demikian pula aturan, “Jika anda membuat program tersedia dalam cara tertentu, maka anda juga harus membuatnya tersedia dalam cara tertentu lainnya,” juga dapat diterima dengan ketentuan yang sama (Perhatikan bahwa aturan tersebut masih memberikan anda pilihan untuk menentukan apakah program itu akan dipublikasikan atau tidak).
Terkadang sebuah pemerintah mengeluarkan aturan pembatasan ekspor perdagangan yang dapat membatasi kebebasan anda untuk menyebarkan salinan program secara internasional. Para pengembang perangkat lunak memang tidak memiliki kekuatan untuk meniadakan atau melanggar/ mengganti aturan tersebut. Namun yang dapat — dan harus dilakukan — ialah menolak untuk menetapkan program tersebut sebagai prasyarat dari apa pun. Dengan cara ini, peraturan pembatasan ekspor tersebut tidak akan memiliki pengaruh apa pun, baik terhadap sebuah kegiatan mau pun terhadap pihak-pihak di luar wilayah hukum pemerintah tersebut.
Jika membicarakan perihal perangkat lunak bebas, sebaiknya jangan menggunakan istilah seperti “cuma-cuma,” “gratisan,” dan sejenisnya; karena istilah tersebut mengacu pada harga, dan bukannya kebebasan. Kami harap, bahwa anda juga menghindari istilah seperti “pembajakan.”

G. HASIL DAN KESIMPULAN
Kita bisa mengetahui arti yang sebenarnya dari Open Source itu sendiri.

H. REFERENSI
https://www.gnu.org/philosophy/free-sw.id.html 
https://opensource.org/docs/definition.php 
https://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_terbuka